Materi Ajar: Mengidentifikasi Objek dan Latar dari Kosakata

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Elemen: Membaca dan Memirsa

Kompetensi: Siswa mampu membuat inferensi (menyimpulkan) objek dan latar tempat, waktu, atau suasana berdasarkan kosakata spesifik yang digunakan dalam teks fiksi dan nonfiksi.

A. Memahami: Objek, Latar, dan Kosakata Kunci

Saat membaca, kita seperti seorang detektif. Penulis memberi kita petunjuk berupa **kata-kata** (kosakata) untuk membantu kita membayangkan cerita. Dua hal penting yang bisa kita temukan dari petunjuk itu adalah **Objek** dan **Latar**.

1. Apa Itu Objek?

Objek adalah segala sesuatu (benda, orang, hewan, atau konsep) yang dibicarakan atau dijelaskan dalam teks. Objek adalah "apa" atau "siapa" yang ada di dalam cerita atau informasi.

2. Apa Itu Latar (Setting)?

Latar adalah keterangan yang menunjukkan di mana, kapan, dan bagaimana (suasana) peristiwa dalam teks terjadi. Latar adalah panggung dari cerita atau informasi.

Latar dibagi menjadi tiga jenis utama:

  1. Latar Tempat (Di mana?): Lokasi terjadinya peristiwa.
    Contoh: di pasar, di sebuah desa terpencil, di ruang angkasa.
  2. Latar Waktu (Kapan?): Waktu terjadinya peristiwa.
    Contoh: pagi hari, zaman dahulu kala, pukul 07.00, saat matahari terbenam.
  3. Latar Suasana (Bagaimana?): Keadaan perasaan atau atmosfer saat peristiwa terjadi.
    Contoh: mencekam, riang gembira, sepi, kacau.
Poin Penting: Penulis hebat jarang menulis "Suasananya seram." Mereka lebih suka menggunakan kosakata seperti "Terdengar lolongan anjing dan pintu berderit pelan" agar pembaca *merasakan* seramnya. Inilah tugas kita: mengidentifikasi kosakata itu!

B. Mengaplikasikan: Strategi Identifikasi

Bagaimana cara kita menemukan objek dan latar? Dengan memperhatikan **kosakata kunci**. Ada dua cara penulis menyajikannya:

1. Identifikasi Eksplisit (Tertulis Jelas)

Ini adalah cara paling mudah. Penulis menuliskannya secara langsung.

"Cerita ini terjadi di sebuah gubuk tua di tengah hutan."

2. Identifikasi Implisit (Tersirat atau Tersembunyi)

Ini lebih menantang. Penulis tidak menyebutkan latarnya, tetapi kita bisa menyimpulkannya (membuat inferensi) dari kata-kata yang digunakan.

Studi Kasus 1: Teks Fiksi (Menemukan Latar)

"Jam dinding berdentang dua belas kali. Di luar, hanya suara jangkrik dan desau angin yang terdengar. Aku menarik selimut tebal hingga menutupi leher, berharap pagi segera datang."

Analisis Kosakata Kunci:

  • Jam berdentang dua belas kali (Petunjuk Waktu)
  • Suara jangkrik, desau angin (Petunjuk Suasana & Waktu)
  • Selimut tebal (Petunjuk Suasana)
  • Berharap pagi (Petunjuk Waktu)

Kesimpulan (Inferensi):

  • Latar Waktu: Tengah malam (dari jam 12, jangkrik, berharap pagi).
  • Latar Suasana: Sepi, sunyi, mungkin dingin (dari selimut tebal dan desau angin).

Studi Kasus 2: Teks Nonfiksi (Menemukan Objek)

"Ia adalah mamalia laut raksasa. Tubuhnya bisa mencapai panjang 30 meter dan berat 180 ton. Meskipun besar, makanannya hanyalah krill, sejenis udang kecil. Ia bernapas menggunakan paru-paru, sehingga harus sering muncul ke permukaan untuk mengambil napas."

Analisis Kosakata Kunci:

  • Mamalia laut
  • Raksasa (30 meter, 180 ton)
  • Makan krill (udang kecil)
  • Bernapas menggunakan paru-paru

Kesimpulan (Inferensi):

  • Objek yang dideskripsikan: Paus Biru (meskipun kata "paus" tidak disebutkan, kosakata kuncinya merujuk kuat ke sana).

C. Bernalar: Menganalisis Pilihan Kata (Diksi)

Kemampuan bernalar kita digunakan saat menganalisis *mengapa* penulis memilih kata tersebut. Pilihan kata (diksi) sangat memengaruhi cara kita membayangkan objek atau latar.

Konsep Kunci: Efek Pilihan Kata

Perhatikan bagaimana pilihan kata yang berbeda untuk objek yang sama (rumah) bisa menciptakan latar suasana yang sangat berbeda:

Studi Kasus Penalaran (HOTS)

Perhatikan dua teks tentang objek "Pasar" berikut:

Teks 1 (Fiksi): "Bau amis menusuk hidung. Becek dan lumpur mengotori sepatu baruku. Suara teriakan penjual dan tawar-menawar pembeli saling bersahutan, memekakkan telinga. Aku berdesakan di antara kerumunan, mencari ibu yang terlepas dari genggamanku."

Teks 2 (Nonfiksi): "Pasar tradisional merupakan pusat perputaran ekonomi mikro. Di sinilah terjadi transaksi jual-beli antara produsen (petani, peternak) dan konsumen. Pemerintah daerah berupaya melakukan revitalisasi untuk meningkatkan higienitas dan kenyamanan, demi bersaing dengan pasar modern."

Pertanyaan Penalaran:

  1. Objek: Keduanya membahas "Pasar".
  2. Teks 1 (Fiksi): Kosakata apa yang digunakan untuk membangun latar suasana?
    Jawaban: Bau amis, becek, lumpur, teriakan, memekakkan telinga, berdesakan.
    Latar Suasana: Kacau, kotor, tidak nyaman, panik (mencari ibu).
  3. Teks 2 (Nonfiksi): Kosakata apa yang digunakan untuk mendeskripsikan objek "pasar"?
    Jawaban: Pusat ekonomi mikro, transaksi, produsen, konsumen, revitalisasi, higienitas.
    Tujuan Kosakata: Bukan untuk menciptakan suasana, tetapi untuk memberi informasi dan penjelasan (istilah teknis bidang ekonomi/sosial).

Kesimpulan Penalaran: Dalam teks fiksi, kosakata dipilih untuk membangun imajinasi dan suasana. Dalam teks nonfiksi, kosakata (sering berupa istilah teknis) dipilih untuk memberi informasi yang akurat dan objektif.